Minggu, 04 Juli 2010

Membiasakan Anak Hidup Bersama Al-Quran


Membiasakan Anak Hidup Bersama Al-Quran
Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya menjadi anak yang shalih dan shalihah. Anak shalihah-shalihah merupakan harta yang paling berharga bagi orang tua. Untuk mendapatkan semua itu, tentu harus ada upaya keras dari orang tua dalam mendidik anak. Salah satu yang wajib diajarkan kepada anak adalah segala hal tentang Al-Quran karena ia adalah pedoman hidup manusia.
Rasulullah saw. Pernah bersabda : “ Didiklah anak-anakmu denga tiga perkara : mencintai Nabimu, mencintai ahlul baitnya dan membaca Al-Quran karena orang-orang yang memelihara Al-Quran itu berada dalam lindunga singasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan selain daripada perlindunganNya. Mereka beserta para nabi-Nya dan orang-orang sucoi. (HR. Ath-Thabrani).
Sejak kapan Al-Quran sebaiknya diajarkan pada anak? Tentu sedini mungkin. Semakin dini semakin baik. Akan sangat bagus jika sejak anak dalam kandungan seolah-olah calon anak kita itu sudah terbiasa “hidup bersama” Al-Quran, yakni ketika sang ibu yang mengandungnya rajin membaca Al-Quran.
7M Agar Anak Selalu Hidup Bersama Al-Quran
1. Mengenalkan
Mengenalkan Al-Quran kepada anak bisa dengan cara menempelkan huruf-huruf hijaiyah dengan gambar dan warna yang menarik di tempat yang sering terlihat oleh anak. Dengan sering melihat, anak akan terpancing untuk bertanya lebih lanjut.
2. Memperdengarkan.
Memperdengarkan ayat-ayat Al-Quran bisa dilakukan secara langsung atau dengan memutar kaset atau CD.
3. Menghapalkan.
Menghapalkan Al-Quran bisa dimulai sejak anak lancar berbicara. Bisa dilakukan dengan cara sering-sering membacakan ayat-ayat tersebut kepada anak. Lalu latihlah anak untuk menirunya dan lakukan berulang-ulang sampai anak hapal.
4. Membaca.
Bombing dan doronglah anak agar terbiasa membaca Al-Quran setiap hari walau Cuma beberapa ayat.
5. Menulis.
Belajar menulis akan mempermudah anak dalam belajar membaca Al-Quran.
6. Mengkaji.
Ajaklah anak mulai mengkaji isi Al-Quran. Sang ayah bisa memimpinnya setelah shalat magrib atau subuh. Kajian bersama, dengan merujuk pada satu atau dua ayat Al-Quran. Ini sekaligus dapat menjadi sarana tawsiyah untuk seluruh anggota keluarga.
7. Mengamalkan dan memperjuangkan.
Al-Quran tentu tidak hanya untuk dibaca, dihapal dan dikaji. Justru yang paling utama adalah diamalkan seluruh isinya dan diperjuangkan agar benar-benar dapat menyinari kehidupan manusia. Ceritakan kisah-kisah yang terdapat di dalam Al-Quran, supaya memotivasi anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar